Menurut Wikipedia Harapan atau asa
adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan
didapatkan atau suatu kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan
datang. [1]Pada
umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan
terkadang, dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud.[2] Namun ada kalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. [1] Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berdoa atau berusaha.[2]
Arti menurut Alkitab : adalah Iman,
Ibr 11:1 Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.
Kita sungguh berbahagia percaya kepada Tuhan Yesus, karena Dia
memberikan Pengharapan kepada kita melalui Iman. Karena Iman maka kita
sentiasa percaya bahwa apa harapkan akan terwujud. Sakit menjadi sembuh,
miskin diperkaya, masalah atau problem akan mendapatkan jalan keluar.
Karena kita senantiasa punya pengharapan, maka kita terus menanti
dengan sabar dan tekun. Sampai apa yang kita inginkan terwujud.
Bayangkan kalau kita tidak punya pengharapan, anda bisa melihat orang
orang yang tidak percaya Tuhan, mereka menjadi putus asa, tidak tahu
harus kemana dan bagaimana. Mereka berharap kepada manusia pada akhirnya
manusia mengecewakan nya. Mereka berharap kepada harta atau uang, harta
atau pun uang bisa hilang dalam sekejab.
Itulah gunanya kita percaya kepada Tuhan karena dia sumber pengharapan.
Saya tidak dapat membayangkan hidup saya tanpa pengharapan, saya
ingin menyaksikan bagaimana kekuatan sebuah pengharapan membuat saya
bisa hidup tegar sampai hari ini.
Suatu saat saya sedang mengalami masalah keuangan yang cukup berat,
saya tidak tahu bagaimana cara untuk membayar hutang, saya pikir kalau
saya bisa jual rumah, pasti saya bisa membayar hutang saya lunas, Saya
berusaha untuk menjual rumah dengan masuk iklan di Koran dan melalui
agen agen property, saya berdoa secara terus menerus. Tetapi tidak ada
jawaban alias rumah saya tidak laku laku, padahal rumah saya ada
diperumahan elit di kota Sidoarjo, walaupun saya tawarkan dengan harga
murah orang tidak mau karena, memang harga property di Sidoarjo jatuh
akibat dari masalah bencana lumpur “Lapindo”. jadi orang tidak mau
membeli rumah di Sidoarjo walaupun jarak rumah saya dengan Lapindo masih
jauh ± 25 Km.
Sedangkan pihak kreditor sudah menagih berkali kali dengan cara halus
maupun kasar, saya tidak punya apa apa untuk membayar Hutang, hanya
tinggal asset rumah saja. jadi saya janjikan kepada pihak kreditor
apabila rumah saya laku, maka pasti saya akan bayar lunas semua,
masalahnya kapan rumah saya laku masih menjadi tanda tanya besar? dan
mereka terus menerus menagih. Saya sudah putus asa, dan tidak tahu harus
berbuat bagaimana.
Sampai suatu hari melalui teman saya, dia bilang ada orang yang
berminat untuk membeli rumah saya, tetapi pembeli mau ambil KPR dibank
lain. Waah itu membuat semangat saya bangkit. Saya dijanjikan 2 minggu
lagi untuk realisasi, tetapi setelah 2 minggu berlalu realisasi
pembelian rumah tidak kunjung tiba, akhirnya teman saya member kabar
bahwa tidak jadi karena pembeli tidak bisa mendapatkan nilai plafon yang
cukup dari Banknya. Saya kecewa dan terus menjerit kepada Tuhan,
tetapi seolah olah Tuhan tidak dengar.
Beberapa waktu kemudian teman saya member kabar bahwa ada calon
pembeli yang lain juga, tetapi mereka juga mengajukan KPR kepada
Banknya, sehingga saya harus menanti hampir 2 bulan, hasilnya sama
seperti yang pertama, penjualan rumah gagal. kemudian datang pembeli ke 3
dan ke empat demikian juga persoalannya sama, sehingga teman saya jadi
sungkan, dan sayapun jadi jenuh dan bosan, dan waktu pun berjalan sampai
setengah tahun lebih. Walaupun rumah saya belum laku, tetapi ada satu
hal yang saya bisa lihat dan renungkan bahwa saya bisa bertahan enam
bulan lebih, dan tidak kekurangan apapun sampai hari ini, itu adalah
sebuah kekuatan dari Pengharapan.
Waktu belum ada pembeli, saya stress dan putus asa, tetapi ketika
mulai ada pembeli saya menaruh pengharapan, dalam menanti waktu yang
dijanjikan itulah saya bisa bertahan dan menjadi semangat kembali,
memang rencana Tuhan bukanlah rencana kita, lebih tinggi dari langit dan
lebih dalam dari lautan, demikianlah rancangan Tuhan terhadap kita.
1Tim_4:10 Itulah sebabnya kita berjerih payah dan
berjuang, karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup,
Juruselamat semua manusia, terutama mereka yang percaya.
Roma 8:24-25 Sebab kita
diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan
pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang
dilihatnya? Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat,
kita menantikannya dengan tekun.
Bayangkan kalau saat itu tidak ada orang yang mau membeli rumah saya
(walaupun tidak jadi), saya akan terus tenggelam dalam keputus asaan,
kesedihan dan stress. Tetapi karena masih ada harapan ada calon pembeli
maka saya menantikannya, walaupun gagal…..saya coba berharap lagi
lagi….gagal….coba lagi…sampai berhasil. Nah waktu waktu penantian tidak
membuat kita jadi putus asa, tetapi lebih bersemangat, mulai melihat
kedepan dan membuat rencana rencana yang baru, bagaimana nanti membayar
hutang dan memulai sebuah usaha yang baru, saya tidak tinggal dalam
ketakutan, kekuatiran dan kesedihan, anehnya saat saat saya menanti
dengan sabar dan tekun Tuhan memberikan jalan lain yang saya tidak tahu
bagaimana caranya hutang hutang satu demi satu terbayar.
Rom 12:12 Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!
Saudaraku, hari ini mungkin anda sedang mengalami kesesakan, masalah,
persoalan hidup kelihatannya semua jalan buntu, tetapi tetaplah
berharap kepada Tuhan, bertekunlah dalam doa, dan nantikanlah
pertolongan Tuhan pasti segera tiba, Amin. Tuhan senantiasa menyertaimu.
Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala
sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh
Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan.
Rom 15:13 Semoga Allah, sumber pengharapan,
memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman
kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam
pengharapan.
Jangan lupa baca :Apa Perbedaan sukacita dan Kesenangan?