Tuesday, June 20, 2017

Tanpa pengharapan manusia itu mati!

·   0

Menurut Wikipedia Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang. [1]Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang, dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud.[2] Namun ada kalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. [1] Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berdoa atau berusaha.[2]


tanpa-pengharapan-manusia-mati


Arti menurut Alkitab : adalah Iman,

Ibr 11:1  Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.

Kita sungguh berbahagia percaya kepada Tuhan Yesus, karena Dia memberikan Pengharapan kepada kita melalui Iman. Karena Iman maka kita sentiasa percaya bahwa apa harapkan akan terwujud. Sakit menjadi sembuh, miskin diperkaya, masalah atau problem akan mendapatkan jalan keluar.

Karena kita senantiasa punya pengharapan, maka kita terus menanti dengan sabar dan tekun. Sampai apa yang kita inginkan terwujud. Bayangkan kalau kita tidak punya pengharapan, anda bisa melihat orang orang yang tidak percaya Tuhan, mereka menjadi putus asa, tidak tahu harus kemana dan bagaimana. Mereka berharap kepada manusia pada akhirnya manusia mengecewakan nya. Mereka berharap kepada harta atau uang, harta atau pun uang bisa hilang dalam sekejab.

Itulah gunanya kita percaya kepada Tuhan karena dia sumber pengharapan.

Saya tidak dapat membayangkan hidup saya tanpa pengharapan, saya ingin menyaksikan bagaimana kekuatan sebuah pengharapan membuat saya bisa hidup tegar sampai hari ini.

Suatu saat saya sedang mengalami masalah keuangan yang cukup berat, saya tidak tahu bagaimana cara untuk membayar hutang, saya pikir kalau saya bisa jual rumah, pasti saya bisa membayar hutang saya lunas, Saya berusaha untuk menjual rumah dengan masuk iklan di Koran dan melalui agen agen property, saya berdoa secara terus menerus.  Tetapi tidak ada jawaban alias rumah saya tidak laku laku, padahal rumah saya ada diperumahan elit di kota Sidoarjo, walaupun saya tawarkan dengan harga murah orang tidak mau karena, memang harga property di Sidoarjo jatuh akibat dari masalah bencana lumpur “Lapindo”. jadi orang tidak mau membeli rumah di Sidoarjo walaupun jarak rumah saya dengan Lapindo masih jauh ± 25 Km.

Sedangkan pihak kreditor sudah menagih berkali kali dengan cara halus maupun kasar, saya tidak punya apa apa untuk membayar Hutang, hanya tinggal asset rumah saja. jadi saya janjikan kepada pihak kreditor apabila rumah saya laku, maka pasti saya akan bayar lunas semua, masalahnya kapan rumah saya laku masih menjadi tanda tanya besar? dan mereka terus menerus menagih. Saya sudah putus asa, dan tidak tahu harus berbuat bagaimana.

Sampai suatu hari melalui teman saya, dia bilang ada orang yang berminat untuk membeli rumah saya, tetapi pembeli mau ambil KPR dibank lain. Waah itu membuat semangat saya bangkit. Saya dijanjikan 2 minggu lagi untuk realisasi, tetapi setelah 2 minggu berlalu realisasi pembelian rumah tidak kunjung tiba, akhirnya teman saya member kabar bahwa tidak jadi karena pembeli tidak bisa mendapatkan nilai plafon yang cukup dari Banknya.  Saya kecewa dan terus menjerit kepada Tuhan, tetapi seolah olah Tuhan tidak dengar.

Beberapa waktu kemudian teman saya member kabar bahwa ada calon pembeli yang lain juga, tetapi mereka juga mengajukan KPR kepada Banknya, sehingga saya harus menanti hampir 2 bulan,  hasilnya sama seperti yang pertama, penjualan rumah gagal. kemudian datang pembeli ke 3 dan ke empat demikian juga persoalannya sama, sehingga teman saya jadi sungkan, dan sayapun jadi jenuh dan bosan, dan waktu pun berjalan sampai setengah tahun lebih.  Walaupun rumah saya belum laku, tetapi ada satu hal yang saya bisa lihat dan renungkan bahwa saya bisa bertahan enam bulan lebih, dan tidak kekurangan apapun sampai hari ini, itu adalah sebuah kekuatan dari Pengharapan.

Waktu belum ada pembeli, saya stress dan putus asa, tetapi ketika mulai ada pembeli saya menaruh pengharapan, dalam menanti waktu yang dijanjikan itulah saya bisa bertahan dan menjadi semangat kembali, memang rencana Tuhan bukanlah rencana kita, lebih tinggi dari langit dan lebih dalam dari lautan, demikianlah rancangan Tuhan terhadap kita.

1Tim_4:10  Itulah sebabnya kita berjerih payah dan berjuang, karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup, Juruselamat semua manusia, terutama mereka yang percaya.
Roma 8:24-25 Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya? Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun.

Bayangkan kalau saat itu tidak ada orang yang mau membeli rumah saya (walaupun tidak jadi), saya akan terus tenggelam dalam keputus asaan, kesedihan dan stress. Tetapi karena masih ada harapan ada calon pembeli maka saya menantikannya, walaupun gagal…..saya coba berharap lagi lagi….gagal….coba lagi…sampai berhasil. Nah waktu waktu penantian tidak membuat kita jadi putus asa, tetapi lebih bersemangat,  mulai melihat kedepan dan membuat rencana rencana yang baru, bagaimana nanti membayar hutang dan memulai sebuah usaha yang baru, saya tidak tinggal dalam ketakutan, kekuatiran dan kesedihan, anehnya saat saat saya menanti dengan sabar dan tekun Tuhan memberikan jalan lain yang saya tidak tahu bagaimana caranya hutang hutang satu demi satu terbayar.

Rom 12:12  Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!

Saudaraku, hari ini mungkin anda sedang mengalami kesesakan, masalah, persoalan hidup kelihatannya semua jalan buntu, tetapi tetaplah berharap kepada Tuhan, bertekunlah dalam doa, dan nantikanlah pertolongan Tuhan pasti segera tiba, Amin. Tuhan senantiasa menyertaimu.
Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan.


Rom 15:13  Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan.

Subscribe to this Blog via Email :