Apakah Perbedaan Bersuka Cita dan Kesenangan Didalam kehidupan Kristen? Arti Senang menurut kamus bahasa Indonesia : [a] (1) puas dan lega, tanpa rasa susah dan kecewa. Apa bila anda mendapat pemberian, hadiah atau menang undian , wah pasti senang deh.
Coba bayangkan Saat suasana hati anda lagi sedang tidak senang, tidak
mood, sedang uring uringan, tahu tahu hp berbunyi dari seseorang yang
tidak anda kenal, mungkin pada saat itu anda mengangkat hp dan menjawab
dengan ketus atau tanpa semangat, tetapi orang diseberang sana kemudian
memperkenalkan diri bahwa dia dari pihak Bank dan mau memberikan
informasi kepada anda, bahwa anda mendapatka hadiah undian sebuah mobil
BMW. Kira kira bagaimana reaksi anda? Saya percaya anda pasti akan
segera melompat kegirangan dan menjadi senang sekali.
Aneh ya dari kondisi suasana sedang tidak senang, atau bahasa gaulnya sekarang Galau….
hanya dalam tempo beberapa detik tahu tahu berubah menjadi senang. Jadi
ada sesuatu dari pihak luar yang mempengaruhi dan membuat hati kita
menjadi senang.
Perasaan senang juga berasal dari sebuah kepuasan akan sesuatu yang
sedang kita kerjakan berhasil . Contoh apabila kita sedang membuat
sebuah rumah, setelah berbulan bulan kita menunggu dibangun dari pondasi
sampai atap rumah, kemudian pasang lantai dan akhirnya tiba saatnya
untuk kita menempati rumah tersebut, ….alangkah senangnya menikmati
rumah baru itu.
Jadi menurut pendapat saya senang adalah sesuatu yang membuat kita puas, lega, tetapi sifatnya hanya sesaat saja.
Anak anak senang bermain layang layang, jadi pada saat dia sedang
menikmati layang layangnyalah dia merasa senang , tetapi pada saat
ibunya menyuruh dia membuat PR, wah hilanglah kesenangannya.
Tetapi didalam Alkitab ada sebuah perbedaan besar antara senang dan sukacita.
Rom 12:12 Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!
Flp 4:4 Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!
Itu sebuah kata ajakan, anjuran, himbauan bahwa dalam keadaaan apapun
tetap kita bersukacita, bersukacita disini, bukan berarti kita senang
akan keadaaan kita yang susah, tetapi biar keadaan susah, menderita,
punya masalah dan sebagainya, kita dapat menahan segala sesuatu dengan
sabar, dan tidak menampakan wajah sedih, murung atau emosionil.
Tentu
saja kita tidak bisa dengan menggunakan kekuatan sendiri untuk
bersukacita, tetapi dikatakan bersukacitalah didalam Tuhan……..artinya
karena pengharapan didalam Tuhan lah yang membuat sukacita itu..kita
yakin dan percaya Tuhan sanggup merubah keadaan yang susah, menderita,
tersebut menjadi bahagia.
Saat kita terus larut dalam kesedihan maka keadaan tidak akan berubah
menjadi baik, kita tidak dapat mengubah apa yang sudah terjadi, tetapi
kita dapat mengupayakan apa yang belum terjadi dengan lebih baik.
Akhirnya, saudara-saudaraku, bersukacitalah, usahakanlah dirimu
supaya sempurna. Terimalah segala nasihatku! Sehati sepikirlah kamu, dan
hiduplah dalam damai sejahtera; maka Allah, sumber kasih dan damai
sejahtera akan menyertai kamu! (2Kr 13:11)
Kesimpulan saya, perasaan senang dan bahagia, adalah karena sesuatu
dari luar yang mempengaruhi keadaan emosi kita, tetapi bersukacita
adalah sesuatu dari dalam yang membuat emosi kita tetap stabil, ada
penguasaan diri yang datang dari Tuhan untuk sepenuhnya mengontrol roh
tubuh jiwa kita.